Di Jawa Tengah Boyolali, tepatnya di Jalan  Pahlawan 54, utara Stadion Pandanarang. Sambil menikmati santapan yang  dihidangkan, Anda bisa bertanya kepada sang pemilik, apa betul soto yang  dihidangkannya berasal dari Hong Kong.Rupanya tidak, karena menurut  Sumanto, pemilik warung Soto Hongkong, alasan dirinya memilih nama itu  hanya agar terdengar unik saja sehingga gampang diingat orang. Menurut  Sumanto, nama Hongkong itu terlintas di benaknya seketika. Tidak ada  kaitan sama sekali dengan bekas koloni Inggris itu. Terlebih kenangan  khusus terhadap Hongkong tersebut.“Saya  memang baru terjun di dunia kuliner di Boyolali. Selama ini memang  Boyolali dikenal dengan kuliner soto. Kami tidak ingin menyaingi warung  soto sejenis yang sudah ada. Kami hanya ingin memberikan alternatif  kuliner masyarakat,” ujarnya.Sumanto menceritakan warung yang dibuka  pukul 07.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB itu, memang mengkhususkan pada  sajian soto daging sapi. Dengan harga Rp 4.000/porsi, jelas Sumanto,  pengunjung bisa menikmati nasi soto dengan kecambah dan kuah bening.  Serta beberapa makanan tambahan seperti tempe, bakwan, sate paru maupun  lainnya. “Soto dagingnya memang khas dibanding dengan soto yang ada di  Boyolali,” papar dia.Meski baru buka beberapa bulan, namun banyak  pengunjung yang ingin merasakan sajian soto daging yang dijualnya. Hal  itu, terlihat dari hasil penjualan soto yang mencapai ratusan porsi.  “Rata-rata omzet penjualan mencapai sekitar Rp 800.000/hari. Memang  awal-awal buka, banyak warga yang penasaran dengan nama Soto Hongkong  tersebut,” tandas dia.Menurut Sumanto, lokasi warungnya tersebut juga  merupakan jalur alternatif bagi warga yang akan menuju ke Klaten atau  sebaliknya. Sehingga, banyak warga yang penasaran dengan warung miliknya  tersebut.
Nasi kare khas Soto  Hongkong yang dilengkapi taburan kacang goreng.Menurut Sumanto, sajian  nasi kare itu terlihat dari nasi yang digunakan. Biasanya, masakan kare  dihidangkan dengan nasi putih. Namun, dirinya menggunakan nasi kuning  untuk sajiannya. “Kekhasan lainnya yakni adanya taburan kacang tanah  goreng di tiap mangkok nasi kare. Ini yang membedakan. Rasa gurih dari  nasi kuning ditambah kuah santan encer dari kare memberikan rasa nikmat  di lidah pembeli,” ujar Sumanto.Harganya pun menurut Sumanto, juga  relatif terjangkau. Dengan harga Rp 4.000/mangkok, pengunjung bisa  merasakan gurihnya nasi kare di warung Soto Hongkong tersebut. Selain  makanan, menurut Sumanto, pihaknya juga menyediakan minuman segar  seperti aneka jus buah.
                            






0 comments:
Posting Komentar